Minggu, 22 April 2012

Ndalem Pangeranan Keraton Kasunanan Surakarta

Panggung Sanggabuana
heii, mumpung lagi libur dan laporan udah dikerjain (tinggal nunggu revisi huhu) saya dan teman saya Restu, berkesempatan mengikuti acara blusukan ndalem pangeranan yang digelar oleh rumah karnaval bekerjasama dengan keraton Surakarta Hadiningrat. yuhuuiii
jam8 tepat seluruh peserta diwajibkan berkumpul di depan kori kamandangun, sebelum kami masuk ke kompleks ndalem pangeranan, dapet briefing nihh kitaa :D
kori kamandungan


pabrik batik di kompleks keraton

pabrik batik di kompleks keraton







perjalanan pertama dimulaii, ini dia (bekas) pabrik batik. dulunya dijaman keemasanya, pabrik ini merupakan agen pemasok utama bagi kebutuhan acara-acara dan seragam di keraton tentunya, sayang bangunan ini dibiarkan mangkrak :(

gapura dengan sengkalan tahun

perjalanan berlanjut ke ndalem yang pertama, ini diya Ndalem Sasana Mulya. ini adalah ndalem yang masih difungsikan untuk segala jenis kegiatan ritual upacara keraton. Ndalem ini biasanya difungsikan sebagai tempat resepsi pernikahan putra pertama raja, kalau bukan putra pertama, jangan berharap bisa resepsi disini :D
gedung di sebelah sasana mulya

Sasana Mulya Keraton Surakarta Hadiningrat

Saka Guru Sasana Mulya

Atap Pendhapa Sasana Mulya
betapa megahnya bangunana buatan orang jawa jaman dulu, hehe
yang dibawah ini adalah pringgitan, dahulunya tempat ini difungsikan bagi pagelaran wayang kulit :)

Pringgitan 


ornamen di dinding  pringgitan

Gong di Sasana Mulya

Seperangkat gamelan

Gamelan sakpangkon

Lorong di sisi kanan krobongan

dari sisi pringgitan

sederhana merbawani



 Gusti Dipo, 

ini dia, pangeran modern, hehehe beliau asli keturunan dari Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwana Ingkang Kaping XII,,, modern, cerdas dan cakap berbicara, itu kesn pertama ketemu beliau,, dan tak lupa, merb
Pendhapa Sasan Mulya


sisi lain
ndalem kedua adalah ndalem Suryahamijayan, ndalem ini katanya dibangun pada abad ke 17, sayang keadaanya sudah sangat rapuh dan sudah tidak ditinggali. kepemilikinya pun sudah bukan berada di Ngarsa Dalem atau putra wayah, namun sudah jatuh dipihak swasta, sayang bangunan kurang terawat
Ndalem Suryahamijayan

atap pendhapa

saka guru

wastafel :)




ternyata jaman dulu udah ada wastafel yah haha
lorong yg lain

pawon :(


bangunan yang dulu digunakan sebagai kandhang kuda , sama dengan bangunan yang lain, mangkrak

Bekas kandhang Kuda

ndalem selir sepuh Suryahamijayan
katanya kulkas sejak zaman dulu, wahh para pangeran suka minum es teh yak dulu?? hwehehe
kulkas 

kamar selir dan putra


hampir rubuh

didalam 

ndalem Suryahamijayan



wilujeng rawuh ing ndalem Purwadiningratan
wellcome
ini dia, ndalem yang masih bisa dikatakan agak bisa dipandang mata, hehe lumayan masih rapi, walaupun disana sini juga terjadi kerusakan. Bahkan beteng yang mengelilingi ndalem Purwadiningratan ini dikatakan pernah ambruk. Pendhapa nya pun nyaris runtuh -_-
Pendhapa ndalem Purwadiningratan

Saka guru
ini dia, eyang ini juga wayah dari Pangeran Purwadingrat, ningrat mas bro
putra wayah Purwadiningrat

Kanjeng Raden Mas Tumenggung Harya Purwadiningrat

piranti tedhak siten
krobongan ini merupakan tempat sakral yang hanya digunakan ketika malam pertama oleh sepasang pengantin. Hal ini dikarenakan dipercaya ditempat ini merupakan tempat bersemayamnya dewi sri, dewi kemakmuran,
krobongan

gandhok 

noni belanda

sisi yang satu

di belakang ndalem Purwadiningratan
ndalem yang ke empat yang kami kunjungi adalah ndalem Brotodingratan, terletak disisi barat keraton, kondisinya yahh lumayan terawat

ndalem Mangkubumen

wastafel jaman baheula

Ndalem Mangkubumen

disisi yang lain

pendhapa ndalem Mangkubumen

arsitektur tingkat tinggi


dapur Mangkubumen

pohon tanjung didepan ndalem Mangkubumen


ndalem Brotodingrat pada khusunya dan seluruh kom pleks keraton mengalami renovasi besar besaran ketika pusara keraton dipegang oleh Sri Susuhunan Pakubuwono X, beliau terknal sebagai seorang raja yang alim bijaksana, dijaman kepemimpinan beliau inilah keraton Surakarta mengalami jaman Kencana Rukmi  atau jaman keemasan, makanya banyak betebaran simbol PB X disegala sisi keraton, mulai dari gladag, hingga gapura gading
Lambang PB X

wellcome

Kereta Kyai Manikumala

Kereta Pusaka Kyahi Garudapenatas

Kantor pangageng Kusumawandaya

Aset kraton

Dr. Titis S. Pitana, S.T., M.Trop.Arch. (kiri), Gusti Puger putra ndalem PB XII (kanan)
ndalem terakhir yang kami kunjungi, ndalem Mlayakusuman, d kompleks ndalem ini, terdapat makam Ki Gedhe Sala, kompleks ndalem pangeran ini juga dihuni oleh Miss Eva, seorang yang dulu warga Austria, namun beliau sudah 25 tahun menetap di solo. Panjenenganipun  rela meninggalkan dunia keartisannya di Wina hanya untuk menemukan tujuan hidup, mencari ketentraman batin. "hati saya sudah menjadi wong Jawa, ingsun jawa", kata beliau.
gerbang Mlayakusuman

Ndalem Mlayakusuman

Pendhapa Mlayakusuman

Saka pendhapa

sisi yang lain
mungkin yang kurang terekspose dari ndalem Mlayakusuman ini adalah adanya kompleks pemakaman Ki Gede Sala. beliau dulunya adalah sesepuh desa Sala. desa tempat berdirinya keraton Kasusunan Surakarta Hadiningrat sebelum terjadinya geger pecinan. Di kompleks pemakaman ini terdapat tiga makam yang saling berdampingan, yakni makam Ki Gede Sala, Kyai Carang dan juga makam Nyai Sumedang. Konon katanya beliau bertiga adalah saudara seperguruan.
Makam Ki Gedhe Sala


Makam Kyai Carang

Makam Nyai Sumedang


dan perjalanan sore ini kita akhiri di kori kamandungan, semoga diacara blusukan berikutnya kami masih bisa diberi kesempatan untuk mengikuti perjalalan. lumayanlah, mengenal budhaya kita sendiri. :D
Kori Kamandungan




4 komentar:

  1. bagus banget dik....foto2 dan narasinya

    BalasHapus
  2. shiiipz,,,,,,,,,tanpa haruss ke lokasi lngsung , tep bs mengenal bagian dari peninggalan sejarah budaya,,,,,

    BalasHapus
  3. Sepertinya sangat mengasikkan dan membanggakan bisa menginjakkan kali di sana ya mas ??? Walaupun ada bagian yg kurang terawat.

    BalasHapus