Coretan Bocah: Solo di Kala Senja

Dengan berbekal sepeda butut, saya menyusuri padatnya jalanan kota solo dikala sang surya tenggelam. Yah, dari kos an saya di jebres, saya mengayuh sepeda melewati jalan urip sumoharjo ke arah selatan. Sampailah saya di Keraton Surakarta.

Sore itu jalanan di supit urang (jalan di kompleks keraton) rame banget. Dengan semangat 45, saya terus menyusuri supit urang, melewati kampung tamtaman.

keraton Solo

Perjalanan saya lanjutkan hingga sampailah saya hingga alun-alun kidul, dan gapura gading.

Lalu saya berputar mengikuti jalan diseputar alun-alun kidul dan kembali memasuki kompleks istana.


gapura gladag dari arah selatan

Ufuk sudah diujung senja dan perlanan saya tetap berlanjut. Terus menyusuri supit urang disebelah barat, dijalan Pakubuwana sampailah saya di pasar klewer. Pasar yang diklaim sebagai pasar textil terbesar ini berdiri kokoh disebelah barat pagelaran keraton. Tampak riuh rendah dan canda tawa para pedagang yang mulai mengemasi barang daganganya.

Masih di kompleks keraton, saya melanjutkan bersepeda menuju ke Masjid Agung Keraton Surakarta Hadiningrat, sore itu masjid sudah mulai ramai dengan aktifitas masyarakat yang akan menunaikan ibadah solat magrib.

Tak berlama-lama disana perjalanan saya lanjutkan, melewati gapura gladag di pintu masuk keraton. Terus ke utara hingga Balaikota Surakarta.

Didepan balaikota, nampak pasar Gedhe Harjonagoro. Sama dengan diklewer, tak nampak aktifitas berarti masyarakat dipasar itu, yang ada hanyalah becak yang berjejer menunggu penumpang yang akan menggunakan jasanya.

Dan perjalanan disore itu saya akhiri :)